Selasa, 16 Februari 2010

samar…

redup nyala lilin putih membelit mata

mata memutar mencari samar bayang

bayang melintas mengitari namun samar

samar tetap samar tak pernah tak samar

mata mendelik menatap samar

kunang-kunang yang tak samar

membuat samar menjadi samar

hingga detik ini samar tetap menjadi samar ibu…

ibu…

bisakah kau singkirkan samar?

ibu…

maafkan anakmu kini tetap menjadi samar

ibu…

mungkin ibu tak ingin menatapku samar

tapi…

maafkan anakmu ibu karena tetap samar

maafkan anakmu ibu tetap hidup dalam samar… dalam bayangan…

samar bayang kehidupan…

maafkan ibu…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar